WhatsApp-Button
Yadi Ismail dibaca 75 kali

Imelda, Anak Didik Ketua YPK Al Huda yang Termotivasi Membangun Sekolah Layak Bagi Anak Talang

STIE Riau- Pondok beratap daun rumbia dan berdinding kulit kayu di Talang Sei Limau, Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Inhu, masih berdiri meskipun dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

 

Sekilas, takkan ada yang menyangka bahwa itu adalah sekolah, apalagi hanya dipagari seadanya dengan beberapa bilah kayu dan serta berlantai tanah. Terlebih dari ukurannya, jauh dari kata ideal.

 

Pada salah satu yang disebut sekolah itu, bahkan ada yang awalnya bekas pondok ladang. Berdiri diantara pesona gagahnya batang sawit di perkebunan yang atap daunnya hanya tinggal separuh.

Tempat awal belajar anak Talang

 

Menurut informasi, dulunya ada guru khusus yang ditempatkan oleh Dinas Pendidikan Riau untuk mengajar di daerah marjinal. Namun lama kelamaan, hilang dan ditinggalkan sampai saat ini.

 

Memang tidak ada bangunan khusus bagi anak-anak daerah marjinal tersebut. Sehingga proses belajar bisa dilakukan dimana saja, terutama pondok-pondok yang telah ditinggalkan pemiliknya.

 

Kondisi itu, kemudian menggugah Imelda, S.Pd, untuk berbuat sesuatu bagi anak-anak daerah asalnya. Kegigihan, keuletan dan kepeduliannya terhadap anak suku asli Riau, terutama Talang, yang merupakan pendiri Yayasan Pendidikan Keterampilan (YPK) Al Huda, Dr. H. Fachri Bais Salam (alm) dan Hj. Ratmiwati adalah contoh nyata bagaimana jika ada kemauan pasti ada jalan.

Tempat belajar saat ini

 

"Saya anak didik Dr. H. Fachri Bais (alm) dan Bunda Hj. Ratmiwati. Saya mengikuti perjalanan sejak tahun 1988. Didikan yang saya terima benar-benar membekas dan ingin pula berbuat sebagaimana keduanya untuk negeri saya di Talang, Inhu," tutur Imelda, S.Pd yang berasal dari Talang Sei Parit.

 

Berbekal didikan dan ilmu yang didapat setelah tamat dari Universitas Negeri Padang (UNP), jalan bagi Imelda untuk berbuat sebagai impiannya seakan mulai terbuka. Apalagi saat ini, Imelda telah lulus PPPK dan menjadi tenaga Guru di SMP Negeri 4, Rakit Kulim, Inhu.

 

Tak hanya Imelda yang berada di SMPN 4 Rakit Kulim, tetapi juga Sisir, yang juga merupakan alumni dari Al Huda Pekanbaru. Sisir, kini tinggal di Talang Sei Limau.

 

Meskipun sudah berada dalam posisi nyaman, Imelda tetap kepikiran dengan pendidikan anak-anak Talang, sehingga akhirnya memberanikan diri meminta izin dari SMPN 4 Rakit Kulim agar diperbolehkan mengajar di kelas jauh di Talang Sei Limau.

Bangunan baru sekolah yang belum sepenuhnya selesai

 

Dengan niat tulusnya, izin yang diminta Imelda diberikan. Bahkan, beberapa guru juga diperbantukan untuk mengajar di sana secara sukarela.

 

"Siswa di sini sekarang 24 orang. Ada kelas 7, 8 dan 9. Untuk ujiannya tetap ke SMPN 4 Rakit Kulim. Semacam kelas jauhlah," kata Imelda.

 

Dalam perjalanan, Imelda ingin berbuat lebih untuk anak-anak didiknya. Berbagai upaya dilakukannya, sehingga saaat ini berhasil membangun bangunan permanen 3 kelas.

 

"Belum selesai memang. Tapi sejauh ini sudah ada progres dan itu merupakan sumbangan dari berbagai perusahaan swasta di Inhu dan sekarang belum ada atap. Pelan-pelan dan berharap yang terbaik," katanya.

Kata Imelda, pondasi dibantu oleh PGRI, teman didik serta, Pertamina. Sementara dinding sampai balok tarek dibantu oleh EMP Energi Riau dan untuk atap belum ada yang mendanai.

 

Dengan adanya bangunan layak ini, Imelda mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para donatur dan berharap kedepan anak-anak Talang termotivasi untuk bersekolah.

 

"Memang tidak gampang untuk menumbuhkembangkan pemikiran akan pentingnya pendidikan, namun kita tidak boleh berhenti," kata Imelda.***

Developed by Garuda Cyber Indonesia